Uji Aktivitas Antioksidan Krim Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata L.) Menggunakan Metode DPPH
DOI:
https://doi.org/10.33772/lansau.v2i2.33Keywords:
Antioksidan, DPPH, Krim Luka Bakar, Cocor BebekAbstract
Daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lam. Pers) merupakan salah satu tumbuhan yang secara empiris mampu menyembuhkan luka bakar. Tumbuhan ini memiliki potensi antioksidan yang poten untuk dikembangkan sebagai sediaan krim. Senyawa fenolik seperti flavonoid yang terdapat pada daun cocor bebek diduga mempunyai aktivitas anti radikal bebas pada proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan krim luka bakar ekstrak daun cocor bebek 5 % dengan metode DPPH. Ekstrak etanol 96% daun cocor bebek diperoleh dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 96%. Sediaan krim dengan basis M/A menggunakan ekstrak cocor bebek sebesar 5 %. Selanjutnya dilakukan uji evaluasi sediaan fisik krim yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, dan uji pH kemudian dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan terhadap berbagai variasi konsentrasi krim luka bakar ekstrak daun cocor bebek 5 % yaitu 50, 100, 150 dan 200 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim luka bakar ekstrak daun cocor bebek 5 % memenuhi persyaratan evaluasi sediaan fisik krim dengan sifar organoleptik memenuhi syarat warna, bau, dan bentuk. Krim memiliki tekstur yang homogen dan pH 6,7. Aktivitas antioksidan bersifat lemah dengan nilai IC50 sebesar 156,52 ppm dibandingkan dengan vitamin C dengan IC50 2,85 ppm. Berdasarkan hasil uji bahwa krim luka bakar ekstrak daun cocor bebek 5 % yang telah dibuat memenuhi syarat evaluasi sediaan fisik dan tergolong kedalam golongan senyawa dengan antioksidan lemah.